Sering ngopi atau makan di warung bareng teman-teman? Kalo iya, lakukanlah satu aksi ini! Aksi yang harus kita populerkan di dalam diri bangsa supaya kita bisa lebih berterimakasih dan saling menghargai. Aksi itu bernama “Tumpuk di tengah”
Tumpuk Di Tengah (#TumpukDiTengah) ramai diperbincangkan di social media dalam setahun terakhir. Aksi ini merupakan aksi positif dan menghargai serta mempermudah pekerjaan ptamusaji warung atau rumah makan. Caranya adalah dengan menumpuk peralatan bekas makanan dan minuman di tengah meja. Sebagian orang masi beranggapan kegiatan ini tidak penting dan tidak perlu, karena itu bukanlah kerjaan kita. Pramusaji sudah digaji untuk mengerjakan itu. But Hey…. ingatlah! Kamu permudah urusan orang lain, Tuhan akan permudah urusanmu.
Berawal dari kecintaan akan laut, kami komunitas freedive atau selam bebas Meugap Community sangat prihatin dengan kondisi perairan sekitar pantai aceh yang banyak dikotori oleh sampah dimana sebagian besar berasal dari pengunjung dan pemancing.
Selama berdirinya komunitas ini kami telah melakukan kutip sampah bawah laut sembari melakukan kegiatan fun freedive di hampir smua lokasi wisata laut sepanjang garis barat dan timur pantai aceh besar. Namun hal ini seperti kurang membekas baik dari sisi kami sebagai anggota komunitas maupun para pengunjung yang secara kebetulan melihat aksi kami. Tercetus dari keinginan untuk merubah dan mendidik diri sebagai pribadi maupun sebagai anggota komunitas, muncullah ide untuk melakukan aksi bersih-bersih yang memiliki nilai edukasi terhadap lingkungan sekitar, dan ini kami mulai dari skala kecil yaitu dermaga lokal di Ulee Lheue yang kebetulan menjadi tempat labuh boat salah satu anggota komunitas kami. Dengan luas area sekitar 3000 meter persegi, kami bergerak dengan jumlah 6 orang dengan target selain mengedukasi disiplin diri sendiri terhadap sampah juga para pemilik boat laen yang beraktifitas di dermaga tersebut. Alhamdulillah setelah kali kedua kami melakukan kegiatan ini ditempaat tersebut, kami menemukan titik pengumpulan sampah didalam area dermaga yang sebelumnya tidak ada. Itu merupakan bukti bahwa sedikit tidaknya kegiatan kami berhasil mengedukasi walaupun hanya dilakukan oleh sebagian kecil dari komunitas pemilik boat di area tersebut.
Anggota Komunitas Sitohok Spearfishing
Anggota Sitohok Spearfishing
Setelah kegiatan ini berjalan, kami memutuskan untuk menaikkan level tantangan dengan mengeksekusi lokasi yang dikunjungi oleh beragam macam kalangan, dan lokasi terdekat yang kami pilih yaitu jalur baru samping pelabuhan Ulee Lheue atau tepatnya di lokasi jembatan baru yang kita ketahui banyak dikunjungi sebagai lokasi wisata dan lokasi pemancingan khususnya setiap sore hari hingga menjelang magrib.
Mengapa hari Jumat?
Kita umat muslim percaya , hari Jumat merupakan hari yang baik untuk beramal, kegiatan Jumat Berkah ini kami lakukan tidak bertujuan untuk membersihkan sampah semata, namun sebagai bentuk dakwah ke para pengunjung bagaimana seharusnya kita sebagai muslim berperilaku baik terhadap lingkungan, kita tidak pakai bantuan pengeras suara untuk menghimbau, kita tidak punya massa yang ramai dalam beraksi, cukuplah dengan beberapa orang anggota komunitas yang memiliki waktu, kesadaran untuk bergerak, dan mau berkomitmen dengan niat kuat tuk memperbaiki diri sendiri menjadi lebih baik.
Mengapa selalu dilokasi yang sama?
Kami telah memilih satu titik sisi kiri jalan tepat sebelum badan jembatan (kl dari arah pelabuhan Ulee Lheue), sampai kebagian bawah jembatan termasuk di celah celah batu tanggul tempat orang memancing. Titik itu kami pilih karena selain areanya tidak terlalu luas juga gampang terlihat dari atas jembatan dimana pengunjung ramai menikmati pemandangan laut, dengan harapan mereka akan melihat perbedaan signifikan antara lokasi yang bersih dan lokasi yang kotor. Awal kami bergerak, ada dua titik pengumpulan sampah dibawah jembatan tepat dibawah kios mobil yang berjualan di badan jembatan. Dengan segala keterbatasan, hingga hari ketiga baru kami bisa membersikan titik pengumpulan sampah tersebut. . Dan setelah Jumat Berkah ke 5, kami melihat adanya perubahan jumlah sampah dilokasi tersebut, diukur dari jumlah kantong plastik yang terpakai. Terlepas dari smua itu, kami yakin sedikit tidaknya ada diantara pengunjung yang terbesit dihatinya untuk berubah menjadi lebih baik dan lebih peduli lingkungan dengan berhenti nyampah sembarangan. Dan ini terlihat langsung dari adanya beberapa pengunjung yang ikut membantu walau hanya mengutip beberapa sampah yang kebetulan ada disekitar posisi dia berdiri.
Semoga kami tetap bisa istiqomah dengan langkah kecil ini, dan kami berharap setiap komunitas tidak hanya mengambil manfaat namun juga memberi mamfaaat untuk alam yang telah disediakan Allah bagi umat manusia, dan satu hal penting yang harus kita sadari, Allah menciptakan kita manusia untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini, dan itu artinya kita semua bertanggung jawab atas apa yang kita perbuat terhadap bumi ini. Jangan menunggu langkah besar untuk berbuat, tapi segeralah berbuat, sekecil apapun itu. Mulailah dari diri sendiri, biasakan yang benar jangan membenarkan yang biasa.
Marilah kita melihat laut sebagai salah satu sumber daya alam yang sangat berperan bagi kelangsungan hidup manusia di bumi. Karangnya menjadi rumah bagi ikan-ikan yang akan kita makan, juga melindungi kita dari meningkatnya pemanasan (global). Kita harus menjaganya bersama2. Kalo kata bg Emrin Ian “Liat potensi Alam jgn lupa jaga, liat potensi kawan jangan lupa kembangkan”.
Trimakasih buat semua teman-teman yang telah bersedia peduli pada laut kita, menjaga kebersihannya dan keindahannya dengat tidak buang sampah sembarangan, dan tidak ngebom ikan
(FYI : Komunitas kami juga sedang gencar kampanye #stopbomikan, karena bisa merusak masadepan penghuni pulau dan pesisir laut). Trimakasih buat @aloha_ikanbakar yang juga peduli kelestarian alam dan juga menciptakan simbiosis mutualisme yang bagus untuk anggota komunitas @spearfishing_smokers sehingga teman2 bisa menjual hasil tangkapan dengan mudah (ikan brok babah pun mau ditampung oleh @aloha_ikanbakar )
Lapangan kerja sebagai seorang spearo bisa jadi menjanjikan untuk teman2 spearo banda aceh kalo pastikan tetap jaga etika yaaa? Karena Beberapa jenis ikan ada y dilarang untuk diburu.
Parkir sembarangan sering dilakukan oleh kita yang tidak peka dengan “kepentingan bersama” dalam menggunakan jalan. Parkir sembarangan sering dilakukan oleh kita yang beranggapan “ah… cuma berhenti sebentar untuk mampir ke toko itu”. Parkir sembarangan juga dilakukan oleh kita yang punya kemampuan minim dalam mengendarai kendaraan kita (walaupun di tempat parkir, tapi mengabaikan marka/garis). Padahal pelanggaran seperti itu dapat mengganggu arus lalulintas atau membuat saudara-saudara kita yang lain terhambat dalam memenuhi hajat bepergiannya.
Parkir sembarangan yang sering kita lihat di kota-kota terjadi di depan warung atau toko yang pelanggannya banyak. Warung dan toko harus menyediakan lahan parkir yang cukup agar pelanggan bisa parkir dengan leluasa. Ada hal yang harus menjadi perhatian bagi pelanggan toko atau warung, apabila tidak ditemukan lagi tempat parkir untuk kendaraan anda (khususnya roda 4), jangan terlalu memaksakan diri untuk tetap pergi ke toko tersebut dengan parkir sembarangan di badan jalan. Jangan sampai kita mengabaikan aturan larangan parkir. Kalau memang ngebet dan harus ke toko/warung itu, gantilah kendaraan anda dengan roda dua atau pakai kendaraan umum.
Parkir sembarangan lainnya sering terjadi di area perumahan atau komplek. Warga komplek harusnya tidak boleh memarkirkan mobilnya di jalan-jalan komplek, karena dapat menggangu keluar masuk mobil tetangganya. Pada saat terjadi sesuatu hal dan bersifat darurat, tidak mungkin tetangga yang ingin mengeluarkan mobilnya dari garasi harus membangunkan kita terlebih dahulu dan menunggu kita pindahkan mobil yang menghalangi jalur keluar tetangga tersebut.
Sebagai manusia berakal, sepantasnya kita memiliki sikap tenggang rasa, peduli terhadap kepentingan bersama, dan tidak berdindak seenaknya. Marilah kita berpikir sebelum kita melakukan sesuatu. Semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit pengetahuan untuk kita semua. Silahkan koreksi kalo ada yang salah, dan beri masukan kalo ada hal yang perlu di tambahkan.
Teman-Teman Freedive Community & Pedagang Kopi Ulee Lheue
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau ketahui.”
Allah menciptakan kita untuk mengelola bumi ini. Jadi hendaklah kita kelola dengan baik hingga memberikan kebaikan kepada semua makhluk bumi (bukan hanya untuk manusia saja). Pengelolaan yang baik bisa dimulai dengan berhenti buang sampah sembarangan. Karena sadar ataupun tidak, sampah yang kita buang secara sembarangan akan mengikuti arah angin ataupun arus air sehingga ada yang berakhir menjadi perangkap bagi makhluk lainnya (terikat, tercekik, terbungkus) hingga makhluk itu mati. Zalimnya kita. Nauzubillah…
Dalam agama islam, uda tau kan hukum membunuh hewan tanpa alasan syar’i?
Jangan bilang itu bunuh gak sengaja kalo kita masi sengaja buang sampah sembarangan. Sampah kita akan merusak alam kalau kita tak mengelolanya dengan baik.
Jangan berbuat kerusakan di bumi! Allah gak suka perusak.
###############
Nah, karena Indonesia adalah negara penyumbang sampah nomor 2 terbanyak bagi planet bumi ini, kita harusnya bertanggung jawab bersama2 untuk memulihkan semua kekacauan ini. Tidak mampu pulihkan semua? Yuk ambil sedikit bagian dalam gerakan upaya pemulihan bumi. Insyaallah ini akan jadi ibadah kita kepada Allah.
Salam satu nafas dari spearo syariah, Aceh Darussalam
Ajarkan kepedulian terhadap alam kepada generasimu dan setelahmuStop menggunakan plastik sekali pakai
Spearfishing untuk hidup, begitulah arti dari judulnya. Saya mencoba menuliskan ini karena ada hal menarik yang saya dan teman-teman dapatkan dari kegiatan spearfishing ini, mulai dari tujuan teman-teman melakukan spearfishing, kepedulian terhadap alam, dan kekompakan tim dalam bekerjasama. Diantara teman-teman spearo (panggilan untuk pelaku spearfishing), Beberapa dari mereka, ada yang ketergantungan terhadap aktifitas ini, dari yang menjadikan spearfishing sebagai sumber penghasilan utama, hingga yang membuka usaha ikan bakar dan menjual ikan dari hasil yang ditembaknya. Dari yang membiayai kuliah dan kehidupan keluarga, hingga yang cari makanan untuk kucing peliharaannya. Semua mereka dapatkan dari hasil menembak ikan.
Semua tergabung dalam satu komunitas spearfishing aceh dan berkolaborasi dengan Warung Ikan Bakar Aloha di Banda Aceh. Dimana teman-teman spearo bisa menjual ikannya disana dan pemilik warung pun (yang juga menjadi bagian dari komunitas ini), mau menerima ikan yang biasanya tidak ditampung oleh agen ikan di pasar, seperti ikan swangi, Sweetlips, kakap senter atau ikan “brok babah”, ikan cabe-cabe, Pari Ukuran kecil/sedang, . Ikan-ikan ini nantinya akan diolah menjadi santapan lesat dengan harga yang sangat terjangkau. Gak percaya? coba ada langsung ke alamatnya disini. hehehe Iklan ^_^
Pari Bakar by Aloha Ikan Bakar
Karena ketergantungan terhadap ikan laut, banyak teman-teman spearo mulai peduli terhadap lingkungan dan mulai berdiskusi mencari solusi untuk menghentikan aktifitas pengeboman ikan, penggunaan potasium, dan pemasangan mooring buoy diarea yang bagus karangnya. Beberapa dari anggota komunitas juga pernah mengunjungi kantor PSDKP (Pengawasan Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan) untuk berdiskusi beberapa masalah kelautan dan penangkapan ikan di area pesisir. Selain itu, beberapa anggota komunitas juga sering membuat kegiatan bersih-bersih pantai maupun dilaut untuk mengurangi sampah-sampah (Mudah-mudahan tetap istiqamah dan diikuti banyak komunitas lainnya).
Spearo Peduli Lingkungan
Selain teman-teman yang memiliki ketergantungan khusus terhadap aktifitas spearfishing, sebagian anggota lainnya termasuk saya, menjadikan spearfishing sebagai kesenangan dan hobi. Dalam hal pekerjaan, saya berprofesi sebagai pedagang online yang juga menjual perlengkapan spearfishing. Dan usaha saya pun didukung oleh mereka hingga saya sering dapat promosi gratis dari testimoni yang mereka berikan. Disinilah saya mendapatkan ide untuk menghasilkan salah satu poin di postingan y pernah saya tuliskan disini. Poin tentang menjaga komunitas dengan saling memberikan manfaat dan membuat perputaran uang di komunitas.
Semoga kekompakan ini terus terjaga, semoga komunitas ini semakin banyak manfaatnya bagi anggotanya dan bagi alam ini.
Saat snorkling dan nyelam beberapa waktu yang lalu, saya melakukan sedikit aksi kutip-kutip sampah laut dan memotret beberapa hewan laut menggunakan action cam, selanjutnya saya mengeditnya dan menyertakan nama hewan di gambar-gambar tersebut
Saat melakukan editing tiba-tiba tadi saya terpikir. Apa guna saya blajar ilmu biologi hingga dipaksa menghafalkan genetum genemon, oryza sativa, dan kawan2nya? Padahal hari ini, saya hanya perlu googling untuk tau nama2 itu. Atau cari buku ke perpustakaan untuk baca2 tentang nama ilmiah itu. Dan apa manfaat bagi saya menghafalkan nama-nama itu?
Pesan kepada guru-guru, untuk pengetahuan umum, stop bikin soal-soal ujian/ulangan yang gak berguna (yang jawabannya cukup/bisa dibaca saja), jangan paksa mereka menghafalkan nama2 gak penting itu! Karena gk smua siswa anda akan jadi ahli biologi/fisika/kimia.
Cukup paksakan mereka hafal/ingat hukum-hukum dan aturan dalam agama yang dianutnya! Paksakan mereka untuk menjadi pribadi y disiplin, jujur, menghargai hidup dan menghargai alam! Karena hal-hal ini tetap dibutuhkan seumur hidup.
Maksud Paksakan adalah latih dengan segenap jiwa dan sungguh-sungguh 😄
Contoh lain pemaksaan adalah menghafal nama-nama planet, gak penting banget buat anak y cita-cita nya jadi dokter. Atau menghafal nama-nama unsur kimia, kalo cita-citanya jadi atlit, untuk apa hafal unsur-unsur itu? Lagi-lagi GAK PENTING.
Foto : Sotong, karang n cacing pohon natal di pantai lhok me. Aceh besar.
Environmental & Social Issues 